Messi Pun Menangis (Tentang Kekalahan)


Ini kali pertama saya menonton piala dunia dengan cukup rajin. Tahun-tahun sebelumnya? Wah, boro-boro deh πŸ˜€ Gak terlalu tertarik sama bola sih… Nah, tahun ini piala dunia sangat menarik! Tim-tim yang dijagokan satu per satu tumbang. Termasuk tim Argentina yang didalamnya ada bintang bola, Lionel Messi.

Piala dunia tahun ini saya iseng-iseng dukung Jerman. Alasannya adalah karena ada Mesut Ozil disana. Haha… πŸ˜€ Tau Om Ozil itu siapa juga dari adik, ya.. namanya juga iseng-iseng πŸ™‚

Papa saya yang mendukung Argentina kemarin kecewa. Pasalnya tim asuhan opa Maradona harus kalah tragis dari Jerman. Saya tidak memusuhi Argentina, malah pengennya tim itu masuk final. Tapi kenapa bisa setragis itu ya? Wah, kemarin rasanya antara senang dan sedih deh campur aduk.

Terlebih habis melihat berita bahwa Messi menangis di situs fifa. Hiks, Messi jua manusia 😦 Pasti kecewa dan sedih berat ya timnya kalah. Yah, begitulah hidup. Kadang senang kadang sedih *terdengar klasik sekali

Kalah…

Pasti setiap orang pernah merasakan kekalahan. Gak pernah kalah dalam hidup? Gak seru banget sih hidup lo! πŸ˜› Rasa kecewa, putus asa, kekalahan, perlu banget dirasakan agar hidup ini lebih berwarna. Kalau senang-senang terus bosan juga ya… Tapi kalau gak pernah senang juga berabe πŸ™‚ Letakkan sesuatu pada tempatnya (kata orang bijak).

Bicara kekalahan, “kekalahan” yang biasanya saya ingat adalah ketika gagal masuk UI, eh… malah UNJ πŸ˜› Saat itu tahun 2008. Rasanya UI adalah satu-satunya tempat kuliah, yang lain? Lewat! Begitulah kira-kira doktrin yang sudah tertanam dalam diri saya. Nah… Qadarallah saya gak masuk. Merasa kalah? Pasti! Kecewa? Jelas! Mencoba lagi dengan ikut bimbel dan ikut tes tahun selanjutnya, itulah yang saya lakukan πŸ˜‰

Namun apa daya, rasanya saya sudah belajar dan berdoa dengan cukup keras. Yah… Mungkin saja belum rezeki, usaha saya mungkin juga belum sekeras yang lain, atau… memang Allah punya rencana lain untuk saya. Keep positive thinking aja πŸ™‚

Hari berganti hari, ternyata UNJ tidak “seburuk” (maaf ya UNJ) yang saya pikirkan. Malah saya jadi enjoy aja πŸ™‚ Terlebih, belakangan ini saya bersyukur ditempatkan disini. Karena: Bukan Siapa Kita, Tapi Apa yang Bisa Kita Kontribusikan? Agree or Disagree? ^^

For short, gak selamanya kekalahan itu buruk, karena hal ini bisa untuk batu lompatan untuk melangkah lebih tinggi. Go Messi, Go Ozil… *lho..?! πŸ˜›

9 thoughts on “Messi Pun Menangis (Tentang Kekalahan)

  1. kasian ama si maradona nya…dah teriak capek2 dari pinggir lapangan…ditambah dg tampang yg hampir mo nangis mulu… πŸ˜€

    blom rejeki Argentina kyknya tuh

    yg sabar ya Argentina

  2. Wadduwh. . .kalo q ma. . G rajin2 amet nonton bola, tapi yg kmaren q pas rame2 jga liat ma tmend2. . .huft. .walopun q jga kcewa ma hasl pertandingan t. . .tp q sneng jerman bsa lolos k semi. . Hua. . . .q kcewa. . Cz q brharap yg masug final t jerman ma argentina. . .eh ktmu dperempat, n yg menang jerman. . Gpapa lah. .

    eh. . .numpang promo nie. .. . .q mhon dgan sangat amat, tlog kunjungan balik dan dukungannya, cz blog.q lagi mengikuti lomba, mhon komen, di update.an terbru.q n komen sesuai topik.na. . .please

  3. tetapi mengapa piala dunia yg sekarang ini tidak terlalu semarak terdengarnya ya..?! iya ngga kang?

    nggak juga ah..tergantung lihat dari sisi mana. btw saya bukan akang2 πŸ™‚

  4. aku cuma nonton bola kalo ga begadang atau pertandingan penting, hehe.
    kasian emang argentina, si opa maradona juga nangiskan?

    masalah kekalahan, sebenarnya eyang2 kita udah sering bilang “kita hanya bisa berusaha, Allahlah yang menentukan”. dan ketentuan Allah adalah sebaik-baik ketentuan kan?

    wah, opa juga nangis ya? im sorry to hear that 😦
    betul itu

Leave a reply to ai Cancel reply